Multi-Level Marketing (MLM) adalah model bisnis di mana peserta memperoleh komisi tidak hanya dari penjualan langsung produk atau jasa, tetapi juga dari merekrut anggota baru dan mendapatkan persentase dari penjualan mereka. Model ini juga banyak digunakan di industri kripto, khususnya dalam strategi distribusi dan promosi token. Penerapan MLM pada proyek blockchain biasanya memanfaatkan efek jaringan untuk memperluas basis pengguna secara cepat. Namun, penerapan ini juga menimbulkan kontroversi dan risiko.
MLM dalam sektor kripto memiliki ciri khas tersendiri. Pada intinya, mekanisme insentif menjadi pusat sistem ini. Peserta memperoleh imbalan berdasarkan tingkat hierarki—semakin tinggi tingkatnya, semakin besar potensi keuntungan. Model ini sangat mengandalkan jaringan sosial dan promosi dari mulut ke mulut. Ekspansi terjadi melalui koneksi peserta yang sudah bergabung. Proyek MLM biasanya menghadirkan algoritma imbalan yang rumit serta tokenomik yang dirancang secara detail untuk mendukung keberlangsungan operasional. Penting diperhatikan, meskipun beberapa MLM berfokus pada produk atau jasa nyata, banyak proyek di dunia kripto lebih mengutamakan janji kenaikan harga token daripada penciptaan nilai riil. Hal ini merupakan indikator penting untuk menilai legitimasi sebuah proyek.
Dampak MLM terhadap pasar kripto sangat besar. Di satu sisi, model seperti ini dapat menciptakan hype dan likuiditas tinggi dalam waktu singkat. Volume perdagangan token yang terkait bisa melonjak drastis. Di sisi lain, struktur MLM sering menyebabkan distribusi token yang sangat timpang. Peserta awal dan anggota tingkat atas mengontrol sebagian besar aset, sehingga meningkatkan risiko manipulasi pasar. Dari sudut ekosistem industri, semakin banyak proyek yang menggunakan strategi MLM bisa merusak reputasi industri kripto. Hal ini membuat calon investor dan regulator lebih skeptis terhadap sektor ini. Bahkan, regulator keuangan di berbagai negara mulai memperketat pengawasan terhadap model semacam ini, khususnya bila dikaitkan dengan aset kripto.
MLM di bidang kripto menghadapi risiko dan tantangan besar. Yang utama adalah risiko regulasi, di mana proyek MLM yang dinilai sebagai skema piramida ilegal dapat menjerat peserta pada masalah hukum. Dari segi teknis, kebanyakan proyek MLM tidak menawarkan inovasi blockchain yang nyata. Token yang dihasilkan cenderung sulit bertahan dalam jangka panjang. Permasalahan keberlanjutan juga menjadi sorotan, karena operasi MLM biasanya bergantung pada rekrutmen anggota baru secara terus-menerus dan mudah ambruk apabila pertumbuhan melambat. Selain itu, peserta menghadapi risiko investasi—anggota yang bergabung belakangan sering tidak mampu mengembalikan modal yang ditanamkan, sementara penerima manfaat di puncak piramida bisa keluar sewaktu-waktu dan memicu kejatuhan pasar. Krisis kepercayaan komunitas juga menjadi tantangan serius, karena banyak proyek MLM terbukti sebagai penipuan dan akhirnya menurunkan kepercayaan investor terhadap industri kripto secara keseluruhan.
Model multi-level marketing memegang peran kompleks dalam ekosistem cryptocurrency. Model ini memang menawarkan jalur promosi cepat bagi proyek blockchain, tetapi risiko keberlanjutan dan masalah legal tidak dapat diabaikan. Bagi investor, sangat penting membedakan antara pemasaran insentif yang legal dan skema piramida yang merugikan. Seiring dengan kematangan pasar kripto, semakin banyak regulasi akan diterapkan. Proyek yang hanya mengandalkan strategi MLM tanpa inovasi nyata akan menghadapi tantangan lebih besar. Nilai sesungguhnya dari teknologi blockchain seharusnya bertumpu pada inovasi, aplikasi praktis, dan tata kelola transparan, bukan pada struktur pemasaran yang tidak berkelanjutan.
Bagikan