Presiden AS Donald Trump memulai era baru dalam kebijakan perdagangan. Gedung Putih telah menyiapkan daftar negosiasi tarif bea cukai yang mencakup sekitar 20 negara yang menjadi prioritas Trump.
Daftar ini memiliki jangkauan yang luas, mulai dari eksportir besar hingga ekonomi kecil. Tujuannya adalah untuk dengan cepat membuat contoh kesepakatan dan mempersiapkan landasan untuk pengaturan perdagangan yang lebih komprehensif.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, Perwakilan Perdagangan AS (USTR) memberikan pengarahan kepada anggota Kongres. Daftar tersebut mencakup negara-negara dengan porsi besar dalam impor AS seperti Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam, serta ekonomi yang lebih kecil seperti Fiji, Lesotho, dan Mauritius.
Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa akan ada prioritas untuk melakukan pembicaraan dengan 18 negara, tetapi tidak membagikan daftar lengkapnya kepada publik. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan bahwa perjanjian dengan negara-negara ini akan bersifat "template" dan akan mempercepat prosesnya. Lutnick mengatakan, "Kami berusaha menunjukkan kepada orang-orang kerangka kerja untuk berbisnis."
Daftar ini mencakup negara-negara besar seperti Inggris dan India, serta negara-negara seperti Australia, Argentina, Kamboja, Ekuador, Indonesia, Israel, Madagaskar, Malaysia, Swiss, dan Taiwan. Meskipun jumlah produk yang diimpor AS dari Jepang dalam satu hari melebihi total impor dari Lesotho dalam setahun, pemerintahan Trump bertujuan untuk menjadi contoh dengan melakukan kesepakatan yang lebih mudah dan cepat dengan negara-negara kecil.
China sedang dievaluasi dalam proses negosiasi khusus. Pertemuan dengan pejabat China diharapkan dimulai akhir pekan ini. Trump mengumumkan bahwa tarif bea masuk sebesar 145% yang diterapkan pada China dapat diturunkan menjadi 80%. Namun, para pejabat menyatakan bahwa negosiasi yang dilakukan dengan Beijing berjalan pada jalur terpisah dari negara lain.
Senator Kevin Cramer menyoroti bahwa masa penangguhan tarif yang diumumkan Trump pada 2 April akan berakhir pada bulan Juli, dan mengatakan bahwa perjanjian harus diselesaikan sebelum tanggal ini. Beberapa negara, seperti Swiss, mengklaim bahwa mereka berada dalam posisi yang menguntungkan dalam negosiasi untuk perpanjangan masa penangguhan tarif.
Kevin Hassett, yang merupakan salah satu tokoh berpengaruh dalam kebijakan perdagangan pemerintahan Trump, menyatakan dalam wawancara dengan CNBC bahwa sekitar 24 negara hampir mencapai kesepakatan dengan AS seperti yang dilakukan Inggris.
Argentina sedang melakukan negosiasi perdagangan aktif dengan AS di bawah kepemimpinan Javier Milei, sekutu dekat Trump. Menteri Keuangan Bessent menyatakan bahwa Argentina berada di "barisan depan" dalam daftar kesepakatan.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Ada Perkembangan Baru dalam Krisis Bea Cukai AS: Sumber Dalam Bicara tentang Langkah Terakhir yang Akan Diambil!
Presiden AS Donald Trump memulai era baru dalam kebijakan perdagangan. Gedung Putih telah menyiapkan daftar negosiasi tarif bea cukai yang mencakup sekitar 20 negara yang menjadi prioritas Trump.
Daftar ini memiliki jangkauan yang luas, mulai dari eksportir besar hingga ekonomi kecil. Tujuannya adalah untuk dengan cepat membuat contoh kesepakatan dan mempersiapkan landasan untuk pengaturan perdagangan yang lebih komprehensif.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, Perwakilan Perdagangan AS (USTR) memberikan pengarahan kepada anggota Kongres. Daftar tersebut mencakup negara-negara dengan porsi besar dalam impor AS seperti Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam, serta ekonomi yang lebih kecil seperti Fiji, Lesotho, dan Mauritius.
Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa akan ada prioritas untuk melakukan pembicaraan dengan 18 negara, tetapi tidak membagikan daftar lengkapnya kepada publik. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan bahwa perjanjian dengan negara-negara ini akan bersifat "template" dan akan mempercepat prosesnya. Lutnick mengatakan, "Kami berusaha menunjukkan kepada orang-orang kerangka kerja untuk berbisnis."
Daftar ini mencakup negara-negara besar seperti Inggris dan India, serta negara-negara seperti Australia, Argentina, Kamboja, Ekuador, Indonesia, Israel, Madagaskar, Malaysia, Swiss, dan Taiwan. Meskipun jumlah produk yang diimpor AS dari Jepang dalam satu hari melebihi total impor dari Lesotho dalam setahun, pemerintahan Trump bertujuan untuk menjadi contoh dengan melakukan kesepakatan yang lebih mudah dan cepat dengan negara-negara kecil.
China sedang dievaluasi dalam proses negosiasi khusus. Pertemuan dengan pejabat China diharapkan dimulai akhir pekan ini. Trump mengumumkan bahwa tarif bea masuk sebesar 145% yang diterapkan pada China dapat diturunkan menjadi 80%. Namun, para pejabat menyatakan bahwa negosiasi yang dilakukan dengan Beijing berjalan pada jalur terpisah dari negara lain.
Senator Kevin Cramer menyoroti bahwa masa penangguhan tarif yang diumumkan Trump pada 2 April akan berakhir pada bulan Juli, dan mengatakan bahwa perjanjian harus diselesaikan sebelum tanggal ini. Beberapa negara, seperti Swiss, mengklaim bahwa mereka berada dalam posisi yang menguntungkan dalam negosiasi untuk perpanjangan masa penangguhan tarif.
Kevin Hassett, yang merupakan salah satu tokoh berpengaruh dalam kebijakan perdagangan pemerintahan Trump, menyatakan dalam wawancara dengan CNBC bahwa sekitar 24 negara hampir mencapai kesepakatan dengan AS seperti yang dilakukan Inggris.
Argentina sedang melakukan negosiasi perdagangan aktif dengan AS di bawah kepemimpinan Javier Milei, sekutu dekat Trump. Menteri Keuangan Bessent menyatakan bahwa Argentina berada di "barisan depan" dalam daftar kesepakatan.