Michael Saylor, Ketua Eksekutif MicroStrategy, baru-baru ini membagikan pandangannya tentang apakah investasi dalam Bitcoin saat ini masih memberikan nilai jangka panjang atau tidak. Ia tidak hanya menegaskan potensi berkelanjutan dari Bitcoin, tetapi juga menggunakan perbandingan ekonomi - sejarah untuk memperjelas argumennya, dengan mengibaratkan Bitcoin sebagai pusat keuangan terkemuka di era digital.
Bitcoin – Pusat Ekonomi Baru Dalam Ruang Jaringan
Saylor berpendapat bahwa sepanjang sejarah, kerajaan ekonomi besar telah berkembang di sekitar sejumlah kota pusat seperti Kartago, Roma, Venesia, London, dan New York. Setiap tempat berfungsi sebagai poros perdagangan dan keuangan global. Di era digital, dia mengatakan bahwa Bitcoin secara bertahap mengambil peran yang sama sebagai pusat ekonomi terkemuka dunia maya.
Menurut Saylor, Bitcoin sedang menjadi jaringan utama untuk aplikasi digital dan transaksi mata uang lintas negara – terlepas dari apakah itu Singapura, Paris, atau China. Inti dari nilai Bitcoin tidak terletak pada harga pasar, tetapi pada kekuatan dan keamanan jaringan yang diwakilinya.
Dengan pasokan tetap sebesar 21 juta koin dan struktur perlindungan jaringan dengan lebih dari 400 exahash kekuatan komputasi, Bitcoin saat ini dianggap sebagai sistem komputer terdesentralisasi yang paling aman dan kokoh di dunia.
Aliran Modal Global Sedang Berpindah – Dari Aset Tradisional ke Bitcoin
Saylor juga menekankan tren penting: pergeseran aset global. Saat ini ada sekitar 950 triliun USD yang "terjebak" dalam berbagai jenis aset seperti real estat, obligasi, saham, dan emas – aset yang dia anggap sebagai penyimpan nilai yang tidak efektif.
Dia secara khusus menunjukkan bahwa emas telah jauh kurang efektif dibandingkan dengan Bitcoin dalam dua tahun terakhir. Ketika para investor menyadari perbedaan kinerja ini, gelombang pergeseran dari aset tradisional ke Bitcoin mungkin akan meningkat pesat.
Mengambil contoh dari sejarah, Saylor mengatakan bahwa investasi di properti New York masih memiliki nilai meskipun sudah 100 tahun setelah kota ini menjadi pusat keuangan. Dari situ, dia menegaskan bahwa membeli Bitcoin hari ini masih merupakan strategi yang masuk akal dan bersifat jangka panjang, bahkan bagi mereka yang baru memasuki pasar.
Bitcoin – Properti Digital Mewah, Altcoin Hanya Seperti Saham Sampah
Saylor menyamakan Bitcoin dengan properti mewah di tengah kota digital. Menurutnya, seperti investor yang akan memilih membeli tanah di area pusat seperti Manhattan atau London, maka dalam dunia digital, pilihan prioritas seharusnya adalah Bitcoin – tempat yang memiliki fondasi yang kuat, jaringan keamanan yang tinggi, dan diakui secara global.
Sebaliknya, ia berpendapat bahwa sebagian besar koin kripto alternatif (altcoin) hanya mirip dengan "saham sampah" – meskipun harganya murah dan dapat menarik investor baru, tetapi kekurangan dasar yang kuat, kekurangan nilai jangka panjang, dan tidak memiliki jaringan keamanan yang dapat diandalkan seperti Bitcoin.
Kesimpulan
Michael Saylor mengeluarkan pesan yang kuat: Bitcoin bukan hanya sekadar koin digital, tetapi merupakan "infrastruktur keuangan digital" di era baru. Investasi di Bitcoin hari ini mirip dengan investasi di properti New York satu abad yang lalu – mungkin terlambat, tetapi tidak pernah terlalu terlambat untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Michael Saylor: Bitcoin – Pusat ekonomi ruang siber, aset digital yang memiliki nilai jangka panjang
Michael Saylor, Ketua Eksekutif MicroStrategy, baru-baru ini membagikan pandangannya tentang apakah investasi dalam Bitcoin saat ini masih memberikan nilai jangka panjang atau tidak. Ia tidak hanya menegaskan potensi berkelanjutan dari Bitcoin, tetapi juga menggunakan perbandingan ekonomi - sejarah untuk memperjelas argumennya, dengan mengibaratkan Bitcoin sebagai pusat keuangan terkemuka di era digital. Bitcoin – Pusat Ekonomi Baru Dalam Ruang Jaringan Saylor berpendapat bahwa sepanjang sejarah, kerajaan ekonomi besar telah berkembang di sekitar sejumlah kota pusat seperti Kartago, Roma, Venesia, London, dan New York. Setiap tempat berfungsi sebagai poros perdagangan dan keuangan global. Di era digital, dia mengatakan bahwa Bitcoin secara bertahap mengambil peran yang sama sebagai pusat ekonomi terkemuka dunia maya. Menurut Saylor, Bitcoin sedang menjadi jaringan utama untuk aplikasi digital dan transaksi mata uang lintas negara – terlepas dari apakah itu Singapura, Paris, atau China. Inti dari nilai Bitcoin tidak terletak pada harga pasar, tetapi pada kekuatan dan keamanan jaringan yang diwakilinya. Dengan pasokan tetap sebesar 21 juta koin dan struktur perlindungan jaringan dengan lebih dari 400 exahash kekuatan komputasi, Bitcoin saat ini dianggap sebagai sistem komputer terdesentralisasi yang paling aman dan kokoh di dunia. Aliran Modal Global Sedang Berpindah – Dari Aset Tradisional ke Bitcoin Saylor juga menekankan tren penting: pergeseran aset global. Saat ini ada sekitar 950 triliun USD yang "terjebak" dalam berbagai jenis aset seperti real estat, obligasi, saham, dan emas – aset yang dia anggap sebagai penyimpan nilai yang tidak efektif. Dia secara khusus menunjukkan bahwa emas telah jauh kurang efektif dibandingkan dengan Bitcoin dalam dua tahun terakhir. Ketika para investor menyadari perbedaan kinerja ini, gelombang pergeseran dari aset tradisional ke Bitcoin mungkin akan meningkat pesat. Mengambil contoh dari sejarah, Saylor mengatakan bahwa investasi di properti New York masih memiliki nilai meskipun sudah 100 tahun setelah kota ini menjadi pusat keuangan. Dari situ, dia menegaskan bahwa membeli Bitcoin hari ini masih merupakan strategi yang masuk akal dan bersifat jangka panjang, bahkan bagi mereka yang baru memasuki pasar. Bitcoin – Properti Digital Mewah, Altcoin Hanya Seperti Saham Sampah Saylor menyamakan Bitcoin dengan properti mewah di tengah kota digital. Menurutnya, seperti investor yang akan memilih membeli tanah di area pusat seperti Manhattan atau London, maka dalam dunia digital, pilihan prioritas seharusnya adalah Bitcoin – tempat yang memiliki fondasi yang kuat, jaringan keamanan yang tinggi, dan diakui secara global. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa sebagian besar koin kripto alternatif (altcoin) hanya mirip dengan "saham sampah" – meskipun harganya murah dan dapat menarik investor baru, tetapi kekurangan dasar yang kuat, kekurangan nilai jangka panjang, dan tidak memiliki jaringan keamanan yang dapat diandalkan seperti Bitcoin. Kesimpulan Michael Saylor mengeluarkan pesan yang kuat: Bitcoin bukan hanya sekadar koin digital, tetapi merupakan "infrastruktur keuangan digital" di era baru. Investasi di Bitcoin hari ini mirip dengan investasi di properti New York satu abad yang lalu – mungkin terlambat, tetapi tidak pernah terlalu terlambat untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.