Jumlah Bitcoin yang Dimiliki Pemerintah AS Menjadi Kontroversi: Mungkin Hanya Tersisa 29.000 Koin
Baru-baru ini, sebuah dokumen yang diperoleh melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi telah menimbulkan kegemparan di komunitas cryptocurrency. Dokumen tersebut menunjukkan bahwa sebuah lembaga penegak hukum saat ini memegang sekitar 29 ribu Bitcoin, yang bernilai sekitar 3,44 miliar dolar. Angka ini telah berkurang hampir 90% dibandingkan dengan estimasi publik sebelumnya yang mencapai 200 ribu.
Kabar ini segera memicu spekulasi di pasar mengenai apakah pemerintah telah diam-diam menjual sebagian besar kepemilikannya. Namun, para ahli menunjukkan bahwa laporan ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan total kepemilikan Bitcoin pemerintah. Kunci di sini adalah membedakan antara konsep "aset yang disita" dan "aset yang diperoleh". Yang pertama merujuk pada aset yang telah menjadi milik pemerintah melalui proses hukum, sementara yang terakhir mungkin masih dalam proses hukum dan kepemilikan belum ditentukan secara final.
Meskipun demikian, diskusi tentang apakah pemerintah telah melakukan "penjualan" Bitcoin belum mereda. Beberapa analis mengemukakan bahwa metode pelacakan on-chain tradisional mungkin gagal dalam situasi ini, karena transaksi dapat dilakukan secara offline melalui penyedia layanan. Tindakan ini memungkinkan transfer kepemilikan dilakukan tanpa menghasilkan catatan transaksi on-chain.
Dalam konteks politik saat ini, pengungkapan data ini menjadi sangat sensitif. Sebelumnya, beberapa tokoh politik mengusulkan rencana untuk membangun "cadangan Bitcoin strategis", yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepemilikan Bitcoin pemerintah. Namun, jika data terbaru yang diungkapkan adalah benar, rencana ini mungkin menghadapi tantangan besar.
Beberapa ahli berpendapat bahwa jika jumlah Bitcoin yang dimiliki pemerintah AS benar-benar berkurang secara signifikan, ini mungkin menjelaskan stagnasi harga Bitcoin yang berlangsung lama dalam beberapa waktu terakhir. Pada saat yang sama, ini juga bisa menjadi katalisator potensial untuk kenaikan pasar di masa depan.
Yang lebih menarik perhatian adalah bahwa peristiwa ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada pasar. Jika pemerintah AS beralih dari potensi penjual besar menjadi pembeli yang mungkin, perubahan peran ini dapat membawa restrukturisasi likuiditas yang signifikan, dan dampaknya mungkin melampaui sekadar sengketa data.
Bagaimanapun, peristiwa ini sekali lagi menyoroti kompleksitas dan ketidakpastian pasar cryptocurrency, serta memberikan kita sudut pandang baru untuk memikirkan peran pemerintah dalam bidang aset digital.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TeaTimeTrader
· 07-30 10:31
Jangan panik, sebagian besar sudah pindah ke dompet.
Lihat AsliBalas0
MemeTokenGenius
· 07-29 20:08
Simpan sedikit koin ini, tsk tsk, data survei sudah tidak akurat, bukan?
Lihat AsliBalas0
SybilSlayer
· 07-29 19:43
Hanya ini tiga buah dan dua kurma.
Lihat AsliBalas0
GweiObserver
· 07-29 19:43
Mati tertawa melihat pemerintah berbuat hal aneh.
Lihat AsliBalas0
OnchainSniper
· 07-29 19:42
buy the dip就在今晚?
Lihat AsliBalas0
OnChain_Detective
· 07-29 19:35
menandai ini sebagai pola data yang sangat mencurigakan...
Pemerintah AS hanya memiliki 29.000 Bitcoin atau jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Jumlah Bitcoin yang Dimiliki Pemerintah AS Menjadi Kontroversi: Mungkin Hanya Tersisa 29.000 Koin
Baru-baru ini, sebuah dokumen yang diperoleh melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi telah menimbulkan kegemparan di komunitas cryptocurrency. Dokumen tersebut menunjukkan bahwa sebuah lembaga penegak hukum saat ini memegang sekitar 29 ribu Bitcoin, yang bernilai sekitar 3,44 miliar dolar. Angka ini telah berkurang hampir 90% dibandingkan dengan estimasi publik sebelumnya yang mencapai 200 ribu.
Kabar ini segera memicu spekulasi di pasar mengenai apakah pemerintah telah diam-diam menjual sebagian besar kepemilikannya. Namun, para ahli menunjukkan bahwa laporan ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan total kepemilikan Bitcoin pemerintah. Kunci di sini adalah membedakan antara konsep "aset yang disita" dan "aset yang diperoleh". Yang pertama merujuk pada aset yang telah menjadi milik pemerintah melalui proses hukum, sementara yang terakhir mungkin masih dalam proses hukum dan kepemilikan belum ditentukan secara final.
Meskipun demikian, diskusi tentang apakah pemerintah telah melakukan "penjualan" Bitcoin belum mereda. Beberapa analis mengemukakan bahwa metode pelacakan on-chain tradisional mungkin gagal dalam situasi ini, karena transaksi dapat dilakukan secara offline melalui penyedia layanan. Tindakan ini memungkinkan transfer kepemilikan dilakukan tanpa menghasilkan catatan transaksi on-chain.
Dalam konteks politik saat ini, pengungkapan data ini menjadi sangat sensitif. Sebelumnya, beberapa tokoh politik mengusulkan rencana untuk membangun "cadangan Bitcoin strategis", yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepemilikan Bitcoin pemerintah. Namun, jika data terbaru yang diungkapkan adalah benar, rencana ini mungkin menghadapi tantangan besar.
Beberapa ahli berpendapat bahwa jika jumlah Bitcoin yang dimiliki pemerintah AS benar-benar berkurang secara signifikan, ini mungkin menjelaskan stagnasi harga Bitcoin yang berlangsung lama dalam beberapa waktu terakhir. Pada saat yang sama, ini juga bisa menjadi katalisator potensial untuk kenaikan pasar di masa depan.
Yang lebih menarik perhatian adalah bahwa peristiwa ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada pasar. Jika pemerintah AS beralih dari potensi penjual besar menjadi pembeli yang mungkin, perubahan peran ini dapat membawa restrukturisasi likuiditas yang signifikan, dan dampaknya mungkin melampaui sekadar sengketa data.
Bagaimanapun, peristiwa ini sekali lagi menyoroti kompleksitas dan ketidakpastian pasar cryptocurrency, serta memberikan kita sudut pandang baru untuk memikirkan peran pemerintah dalam bidang aset digital.