Baru-baru ini, sebuah berita mengenai lembaga pajak Spanyol yang mengenakan pajak besar terhadap seorang pengguna Keuangan Desentralisasi (DeFi) menarik perhatian luas. Dilaporkan bahwa lembaga pajak Spanyol (AEAT) menagih investor DeFi ini sekitar 10,5 juta dolar AS (setara dengan 9 juta euro) sebagai pajak. Alasan di balik tindakan ini adalah menganggap perilaku pinjaman agunan aset kripto oleh investor tersebut sebagai keuntungan modal yang dikenakan pajak.
Peristiwa ini memicu keraguan dan diskusi di kalangan para ahli industri. Diketahui bahwa meskipun investor tersebut telah melaporkan semua transaksi Aset Kripto dengan jujur dan membayar pajak sebesar 5,84 juta dolar, instansi pajak tetap menambah tagihan pajak besar ini tiga tahun kemudian.
Sejumlah ahli pajak mengkritik tindakan pemungutan pajak ini, berpendapat bahwa praktik ini tidak didukung oleh hukum Spanyol dan Uni Eropa. Para ahli menunjukkan bahwa investor hanya menyimpan aset ke dalam protokol Keuangan Desentralisasi untuk mendapatkan pinjaman, dan tidak menjual aset atau merealisasikan keuntungan nyata. Perilaku ini pada dasarnya tidak seharusnya dianggap sebagai peristiwa yang dapat dikenakan pajak.
Peristiwa ini memicu diskusi luas di komunitas Aset Kripto mengenai penanganan pajak untuk kegiatan Keuangan Desentralisasi. Banyak orang berpendapat bahwa pemahaman dan pembuatan kebijakan oleh lembaga pajak terhadap teknologi finansial yang baru muncul masih perlu ditingkatkan untuk menghindari hambatan yang tidak perlu terhadap inovasi. Pada saat yang sama, ini juga mengingatkan pengguna DeFi untuk lebih berhati-hati ketika berpartisipasi dalam kegiatan terkait dan mengikuti perubahan kebijakan yang relevan.
Dengan cepatnya perkembangan Keuangan Desentralisasi, bagaimana menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi dan melindungi kepentingan investor menjadi isu penting yang dihadapi oleh badan regulasi di berbagai negara. Peristiwa ini pasti akan mendorong pihak terkait untuk berpikir lebih dalam tentang kebijakan perpajakan di bidang DeFi, dengan harapan dapat merumuskan kerangka regulasi yang lebih masuk akal dan adil di masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DeFiCaffeinator
· 08-19 15:52
Negara menyambut Anda pulang
Lihat AsliBalas0
faded_wojak.eth
· 08-19 15:43
Apakah regulator Uni Eropa sudah tidak waras?
Lihat AsliBalas0
GhostChainLoyalist
· 08-19 15:39
Tak masuk akal, ingin memanfaatkan para suckers.
Lihat AsliBalas0
BlockchainRetirementHome
· 08-19 15:32
Orang Spanyol benar-benar pandai memanfaatkan suckers.
Lihat AsliBalas0
ValidatorViking
· 08-19 15:30
smh... kasus lain dari keuangan legacy yang gagal memahami dasar-dasar protokol. infrastruktur defi yang teruji di medan perang vs metrik pajak yang usang
Baru-baru ini, sebuah berita mengenai lembaga pajak Spanyol yang mengenakan pajak besar terhadap seorang pengguna Keuangan Desentralisasi (DeFi) menarik perhatian luas. Dilaporkan bahwa lembaga pajak Spanyol (AEAT) menagih investor DeFi ini sekitar 10,5 juta dolar AS (setara dengan 9 juta euro) sebagai pajak. Alasan di balik tindakan ini adalah menganggap perilaku pinjaman agunan aset kripto oleh investor tersebut sebagai keuntungan modal yang dikenakan pajak.
Peristiwa ini memicu keraguan dan diskusi di kalangan para ahli industri. Diketahui bahwa meskipun investor tersebut telah melaporkan semua transaksi Aset Kripto dengan jujur dan membayar pajak sebesar 5,84 juta dolar, instansi pajak tetap menambah tagihan pajak besar ini tiga tahun kemudian.
Sejumlah ahli pajak mengkritik tindakan pemungutan pajak ini, berpendapat bahwa praktik ini tidak didukung oleh hukum Spanyol dan Uni Eropa. Para ahli menunjukkan bahwa investor hanya menyimpan aset ke dalam protokol Keuangan Desentralisasi untuk mendapatkan pinjaman, dan tidak menjual aset atau merealisasikan keuntungan nyata. Perilaku ini pada dasarnya tidak seharusnya dianggap sebagai peristiwa yang dapat dikenakan pajak.
Peristiwa ini memicu diskusi luas di komunitas Aset Kripto mengenai penanganan pajak untuk kegiatan Keuangan Desentralisasi. Banyak orang berpendapat bahwa pemahaman dan pembuatan kebijakan oleh lembaga pajak terhadap teknologi finansial yang baru muncul masih perlu ditingkatkan untuk menghindari hambatan yang tidak perlu terhadap inovasi. Pada saat yang sama, ini juga mengingatkan pengguna DeFi untuk lebih berhati-hati ketika berpartisipasi dalam kegiatan terkait dan mengikuti perubahan kebijakan yang relevan.
Dengan cepatnya perkembangan Keuangan Desentralisasi, bagaimana menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi dan melindungi kepentingan investor menjadi isu penting yang dihadapi oleh badan regulasi di berbagai negara. Peristiwa ini pasti akan mendorong pihak terkait untuk berpikir lebih dalam tentang kebijakan perpajakan di bidang DeFi, dengan harapan dapat merumuskan kerangka regulasi yang lebih masuk akal dan adil di masa depan.